Kamis, 22 Mei 2008

Email dari seorang kawan

Di demo mahasiswa dan masyarakat, Jember lumpuh dan bupati MZA Djalal ngacir keluar kota

Sekitar seribuan massa yang menamakan diri aliansi masyarakat jember yang terdiri dari berbagai organ intra dan ekstra mahasiswa, berbagai lembaga swadaya masyarakat di jember, pagusyuban sopir angkot klething kuning dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) jember berdemo di depan pendopo pemkab jember untuk menentang kenaikan harga BBM.

Dalam orasinya para perwakilan pengunjuk rasa mengatakan bahwa efek domino dari kenaikan BBM pasti akan menyengsarakan rakyat seperti mahalnya harga biaya kebutuhan pokok yang diakibatkan oleh mahalnya transportasi, belum lagi kebijakan bantuan langsung tunai yang dinilai tidak memecahkan masalah kemiskinan masyarakat sebagai imbas dari kenaikan harga BBM, malah yang ada kebijakan tersebut dinilai membodohi rakyat dan membuat rakyat Indonesia bermental pengemis.

Para pengunjuk rasa sendiri berkumpul mulai pukul 07.00WIB di tiga titik yaitu bundaran ekonomi universitas jember, terminal tawang alun dan terminal arjasa kemudian bersama-sama menuju pendopo pemkab jember, dan bersama-sama menuntut bupati Jember MZA Djalal untuk memberikan pernyataan sikap menolak kenaikan harga BBM, para pengunjuk rasa juga memblokir jalan raya sultan Agung di depan pendopo pemkab jember untuk memaksa bupati MZA Djalal untuk menemui mereka.

Tetapi setelah ditunggu-tunggu sekitar 4 jam lebih ternyata bupati Djalal tak kunjung turun dan dari pejabat pemkab Jember ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa Bupati MZA Djalal sedang dinas keluar kota, padahal dari pihak protokoler Kabupaten Jember mengatakan bahwa pada hari ini Bupati Jember ada jadwal untuk melantik beberapa guru dan kepala sekolah di pendopo kabupaten Jember dan terpaksa dibatalkan karena ada demonstrasi kenaikan harga BBM. Setelah dikonfirmasi ulang dari pihak protkoler Kabupaten jember juga mengatakan bahwa bupati Djalal pergi ke luar kota, namun ketika ditanya ke mana dan untuk keperluan apa, pihak protokoler pemkab Jember tersebut memberikan jawaban yang kurang jelas dengan mengatakan bahwa “bapak sedang dinas ke luar kot” sambil berlalu begitu saja.

Tidak ada komentar: